Sabtu, 27 September 2014

Tips Ternak Lele Kolam Terpal

Tips Ternak Lele Kolam Terpal

Budidaya ikan lele kolam terpal saat ini cukup banyak diminati oleh petani ikan lele dari berbagai kalangan. Seakan-akan penggunaan kolam terpal sebagai media beternak ikan lele sudah menjadi trendsetter. Dengan semakin meningkatnya permintaan lele konsumsi dari tahun ke tahun, tentunya menuntut para peternak ikan lele harus berinovasi dan muncullah ide ternak lelekolam terpal yang mulai populer di setiap peternakan ikan lele. 

Umumnya para peternak ikan lele menggunakan kolam lele konvensional, yaitu dengan kolam semen atau kolam tanah. Namun kedua jenis kolam lele tersebut cukup rawan beresiko dan kurang fleksibel. Dengan pengadaan kolam terpal lele, berbagai jenis ikan lele akan semakin mudah diternak dan dikembangbiakkan. Selain itu penggunaan kolam terpal sangat tepat untuk tempat dengan lahan yang sempit, tanah berpasir, dan cuaca tidak teratur.  

Beberapa keuntungan penggunaan kolam terpal untuk ternak lele antara lain:
- Praktis dan mudah dibuat
- Biaya lebih murah
- Dapat menghindari pencemaran oleh tanah
- Lebih tahan pada faktor alam
- Fleksibel dan mudah dibersihkan
- Lebih mudah mengontrol terhadap suhu, kualitas, dan kuantitas air

Tips Ternak Lele Kolam Terpal | usahaternak ternak pintar
Kolam terpal, salah satu bentuk inovasi beternak lele
Dalam cara pembuatan kolam terpal lele ada beberapa hal standar yang harus di perhatikan, antara lain jumlah populasi ikan lele dan luas kolam terpal. Standar yang tepat untuk 100 ekor lele ukuran sedang, luas ukuran kolam terpal yang dibutuhkan adalah (Panjang 2m x Lebar 1m x Tinggi 0,6m). Jika untuk ukuran bibitan yang dimasukkan bisa juga menggunakan aturan 200 ekor lele per meter persegi (m2). Jika anda ingin mengembangkan lele di kolam terpal dalam jumlah lebih banyak tinggal dikalikan saja dengan lebar tersebut. Sehingga dalam pembibitan lele kolam terpal yang perlu di perhatikan adalah panjang dan lebar kolam terpal.

Hal yang juga perlu diperhatikan adalah sebelum menebar bibit ke dalam kolam sebaiknya kolam terpal ternak bibit lele di isi dengan air yang sudah kaya alga/plankton (biasanya berwarna hijau) sebagai sumber makanan utama bibit ikan lele. Agar lebih cepat berkembang sebaiknya bibit ikan lele juga diberi pelet khusus lele sebanyak 2 kali sehari.

Pergantian air kolam terpal budidaya lele juga diperlukan, meskipun lele termasuk jenis ikan yang tahan pada berbagai kondisi dan jenis air, tetapi dengan kondisi air yang tidak di ganti dalam jangka waktu lama akan membuat kualitas air menjadi buruk dan bau yang tidak sedap. Pergantian air sebaiknya dilakukan dengan mengganti sekitar 10-30% air setiap seminggu sekali atau 2 minggu sekali sehingga kualitas air dan kesehatan bibit ikan lele budidaya semakin terjaga. Hingga usia lele mencapai 1 bulan, maka seleksi dan pemisahan ikan lele berdasar kualitas dan ukuran sudah harus dilakukan. Hal ini dilakukan agar pertumbuhan lele sama rata baik dari segi ukuran dan kualitas ikan lele. Jika anda masih kurang jelas mengenai bagaimana seharusnya memulai bisnis budidaya ikan lele bisa membaca artikel lengkap kami tentang panduan budidaya lele bagi pemula sehingga anda tidak perlu bingung dari mana harusnya membangun bisnis ternak lele.

Demikian beberapa tips budidaya ikan lele di kolam terpal lengkap dari kami, semoga bermanfaat dan dapat diaplikasikan dengan sukses.

Beternak Lele Dengan Media Kolam Tanah

Budidaya lele di kolam tanah? Kenapa tidak, salah satu keunggulan kolam tanah adalah karena tanah dengan mikroorganisme yang ada di tanah dalam batas-batas tertentu mampu mendaur ulang bahanbahan organik sehingga tidak menjadi ammonia dan tentunya tidak diperlukan treatment air sebagaimana jika itu dilakukan di kolam terpal.

Artikel, Fakta dan Data, Kolam Lele, Kolam Tanah, Lele Dumbo, Lele Lokal, Lele Masamo, Lele Phyton, Lele Sangkuriang, Management Air, Panduan, Tips dan Trik,
Google Images
Syarat Tanah : mampu menahan massa air dan tidak bocor.
Bentuk kolam : Persegi empat dengan kemiringan 35% dan bila memungkinkan dilengkapi dengan pintu air.
 
Persiapan kolam :
  • Kedalaman kolam 11,5 m
  • Pengeringan 57 hari
  • Pengapuran dengan kapur pertanian (dolomite) 100gr /m2 fungsinya untuk memperbaiki PH tanah.
  • Dapat juga dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang 200gr/m2
  • Masukkan air 510 cm biarkan 3 hari agar ada proses mineralisasi (proses pembentukan mineral)
  • Tambahkan air sampai 40cm, diamkan 35 hari sampai fitoplanton tumbuh yang ditandai warna air yang menjadi kehijauan.

PENEBARAN BENIH
  • Seperti biasa pilih benih yang unggul dan berkualitas serta sehat
  • Lakukan aklimatisasi (upaya penyesuaian fisiologis atau adaptasi ke lingkungan baru yang akan dimasukinya) dengan memasukkan benih beserta kantong plastiknya sekitar 30 menit  1 jam. Setelah itu benih bisa ditebar.
  • Padat tebar : air statis : 200 ekor/m2 jika ada aliran air (kecil) kepadatan dapat ditambah hingga 300400 ekor/m2
  • Ketinggian air ditambah seiring dengan pertumbuhan lele sampai mencapai 11,5m

PEMAKAIAN JARING & SORTIR
Pemakaian jaring kotak ukuran kecil di sisi kolam tanah disarankan untuk penebaran benih. Ini untuk memudahkan pemberian pakan dan proses sortasi. Jika lele sudah cukup kuat dan daya jelajahnya sudah jauh, jaring dapat diangkat dan benih ditebar di kolam. Proses sortir tidak perlu dilakukan lagi di kolam tanah apalagi kolamnya luas (susah dan makan tenaga/waktu).

PAKAN
Pakan : beri pakan yang berkualitas 34 kali sehari untuk benih sampai sangkal. 2 x sehari untuk lele remaja – panen (pagi dan sore/petang) 3% secara bertahap turun ke 2,5% dari bobot massa lele. Pemberian pakan 80% dari daya kenyang lele. Hindari overfeeding atau pakan alternatif yang dapat merusak kualitas air.

KOLAM AIR STATIS
Untuk kolam statis, termasuk yang sumber airnya dari air buangan rumah tangga, bila kolam mulai berbau buang air dasar kolam 2030% dan tambahkan air baru. Bisa menggunakan pompa air.
Sistem RWS (Red Water System) dapat juga diterapkan.

SUMBER AIR
Jika sumber air dari sungai kecil/saluran irigasi, metode penggantian air secara berkala dapat diterapkan (baca postingan : BUDIDAYA LELE MEMANFAATKAN POTENSI ALAM)
Jika kolam tanah yang mempunyai sumber mata air sendiri atau di rawa/situ yang biasanya posisinya rendah dimana kita tidak bisa memanfaatkan gaya gravitasi, maka pengeringan dll diatas tentu tidak bisa dilakukan. Pemakaian jaring kecil untuk benih dan jaring lebar untuk pembesaran bisa dilakukan.

Kalau dikelola dengan baik, banyak pembudidaya di Boyolali yang sukses dengan budidaya lele di kolam tanah. Biaya murah hasil memadai.

Semoga bermanfaat.... mohon koreksi.

Sumber:
  • https://www.facebook.com/upr.progomandiri
  • https://www.facebook.com/groups/komunitaslelesangkuriang

Beternak Lele Dengan Media Terpal

Langkah budidaya ikan lele di kolam terpal nyaris sama juga dengan membudidayakan lele di kolam tanah, perbedaan cuma terdapat pada media serta tehnik pemupukan kolam lele. Kolam lele yang terbaik yaitu kolam yang sesuai antara lebar kolam dengan populasi bibit lele yang ditebar. Standart kemampuan kolam lele yaitu 100 ekor/m3 (1 meter panjang x 1 m lebar x 1 m tinggi air). Seluruhnya type lele (sangkuriang, dumbo serta yang lain) bisa dipelihara di kolam terpal.

Keunggulan pelihara ikan lele di kolam terpal diantaranya :

  • Terpal mudah didapatkan, dan harganya cukup murah
  • Kontaminasi dengan tanah yang tidak diketahui kualitasnya dapat dihindari.
  • Kontrol air mudah diatur baik dari segi kualitas maupun kuantitas air
  • Meminimalisir hama yang sering terdapat di permukaan tanah seperti berang-berang dan sejenis bakteri.
  • Praktis dalam pemanenan lele.
kolam terpal budidaya lele


Pada mulanya kita mesti bikin rencana khususnya tentang jumlah bibit lele yang bakal kita tebar, hal semacam ini untuk sesuaikan luas kolam yang bakal kita buat. Janganlah bikin kolam ikan lele terlampau besar maupun terlampau kecil. Sesudah kita meyakinkan jumlah ikan lele yang bakal kita rawat kita telah dapat bikin kolam terpal dengan perosedur tersebut.

Pertama gali tanah setinggi 1,5 m dengan luas 1 m untuk 100 ekor lele. Sesudah tanah itu digali tekan-tekan permukaan galian sampai rata, jauhkan kerikil, bebatuan serta benda keras yang lain dari permukaan galian kolam tanah. Semprot galian tanah itu dengan disinfektan untuk aksi sanitasi. Setelah disanitasi biarlah galian kolam itu sepanjang tiga hari. 

Gunakan terpal seluas galian yang kita buat, lebihkan terpal selebar 50 cm di tiap-tiap segi galian. Untuk menahan terpal yang bakal di isi air jadi kolam dapat menimbunnya dengan tanah atau dipancang dengan kayu. Terpal yang dipakai yaitu terpal yang bisa bertahan sepanjang 3 bulan dalam rendaman air misalnya ; terpal tenda atau terpal plastik kaca tidak tipis.

Untuk bikin air awal kolam terpal ini ada dua langkah yaitu :

  1. Air awal yang mengandung banyak plankton didapatkan dari kolam khusus untuk pembuatan air plankton, caranya selain membuat galian untuk kolam terpal kita juga membuat satu kolam tanah khusus untuk membuat air yang mengandung banyak plankton dengan cara pemupukan. Adapun langkah-langkahnya: buat galian kolam dari tanah seluas yang diperlukan, isi kolam tersebut dengan kompos sapid an biarkan selama 3 hari. Selanjutnya isi kolam tersebut dengan air bersih (jangan air PDAM) dan biarkan kurang lebih selama seminggu hingga air berubah menjadi kehijauan (artinya duah banyak plankton untuk pakan ikan lele nantinya). Air inilah yang dikuras dan dipindahkan ke kolam terpal.
  2. Cara kedua, membuat air plankton langsung di kolam terpal ikan lele. Caranya setelah terpal dipasang isi dengan kompos sapi (feces sapi), biarkan selama 3 hari, selanjutnya isi air bersih. Biarkan kolam terpal selama seminggu baru dimasukkan bibit lele.
Dari ke-2 langkah pemupukan kolam terpal di atas maka untuk ikan lele langkah yang terbaik yaitu langkah pertama yaitu lakukan pemupukan air di kolam terpisah. Hal semacam ini barangkali lantaran plankton cuma baik untuk konsumsi bibit ikan lele, sedang untuk lele yang telah besar tambah baik memakai pakan pelet. Berikan atap pada kolam ikan lele benar-benar disarankan, hal semacam ini untuk hindari kontaminasi air hujan yg tidak baik untuk perkembangan ikan lele lantaran air hujan memiliki kandungan asam.


- See more at: http://farrayroom.blogspot.jp/2014/03/cara-budidaya-ikan-lele-di-kolam-terpal.html#sthash.cEHsx6UN.dpuf

Sekilas Tentang Lele


Lele atau ikan keli, adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki "kumis" yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya.

Nama-nama lele di Nusantara
Lele, secara ilmiah, terdiri dari banyak spesies. Tidak mengherankan pula apabila lele di Nusantara mempunyai banyak nama daerah. Antara lain: ikan kalang (Sumatra Barat), ikan maut (Gayo dan Aceh), ikan sibakut (Karo), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makassar), ikan cepi (Sulawesi Selatan), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah) atau ikan keli (Malaysia).
Di negara lain dikenal dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand), gura magura (Srilangka), ナマズ (Jepang) dan 鲇形目 (Tiongkok). Dalam bahasa Inggris disebut pula catfishsiluroidmudfish dan walking catfish. Nama ilmiahnya,Clarias, berasal dari bahasa Yunani chlaros, yang berarti ‘lincah’, ‘kuat’, merujuk pada kemampuannya untuk tetap hidup dan bergerak di luar air.

Ciri - ciri
Ikan-ikan marga Clarias dikenali dari tubuhnya yang licin memanjang tak bersisik, dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang, yang kadang-kadang menyatu dengan sirip ekor, menjadikannya nampak seperti sidat yang pendek. Kepalanya keras menulang di bagian atas, dengan mata yang kecil dan mulut lebar yang terletak di ujung moncong, dilengkapi dengan empat pasang sungut peraba (barbels) yang amat berguna untuk bergerak di air yang gelap. Lele juga memiliki alat pernafasan tambahan berupa modifikasi dari busur insangnya. Terdapat sepasang patil, yakni duri tulang yang tajam, pada sirip-sirip dadanya


Habitat dan perilaku
Lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin, kecuali lele laut yang tergolong ke dalam marga dan suku yang berbeda (Ariidae). Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Bahkan ikan lele bisa hidup pada air yang tercemar, misalkan di got-got dan selokan pembuangan.
Ikan lele bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam, ikan lele memijah pada musim penghujan.

 source : wikipedia